5.7 C
New York
Thursday, April 25, 2024

IHSG dan Rupiah Melemah, Harga Emas Anjlok

Medan, MISTAR.ID

Mengikuti pergerakan sejumlah bursa di Asia, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini ditutup melemah 0.51% di level 6.258,75. Kinerja IHSG mengalami pelemahan seiring banyaknya sentimen negatif yang memicu pelemahan di pasar keuangan.

“Salah satunya adalah kenaikan Yield Obligasi di AS dan memburuknya hubungan antara AS dengan China. Tidak hanya IHSG, kinerja mata uang Rupiah juga mengalami tekanan dan ditutup melemah di level 14.300 per US Dolar,” terang Analis Keuangan Sumut Gunawan Benjamin, Jumat (5/3/21).

Meskipun mengalami tekanan, Gunawan mengatakan Rupiah mampu mengurangi kerugiannya selama sesi perdagangan. Seperti halnya dengan IHSG yang juga sempat melawan dan berada di zona hijau.

Baca Juga:Sepanjang Hari Hingga Penutupan, Rupiah dan IHSG di Zona Merah

“Akan tetapi besarnya tekanan di pasar keuangan membuat pasar keuangan nasional sulit untuk ditutup di zona hijau. Pelemahan Rupiah bahkan tidak mampu tertolong oleh perkiraan BI. Bank Indonesia yang memperkirakan cadangan devisa bisa saja lebih dari $143 miliar di akhir tahun 2021, tidak mampu menjadi katalis bagi penguatan Rupiah,” sebutnya.

Ditambah pernyataan Gubernur Bank Sentral AS yang tidak mau turut campur melihat Yield treasury yang mengalami kenaikan. Mengindikasikan bahwa The FED tidak mau mengambil langkah apapun terhadap kenaikan tersebut. Dan ini menjadi kabar yang tidak begitu baik bagi pasar keuangan. Khususnya investor di pasar saham.

Tidak hanya pasar saham yang dirugikan. Harga emas juga mencatatkan penurunan dan diperdagangkan di bawah harga $ 1.700 per ons troy-nya. Kinerja harga emas melemah dan ditransaksikan di kisaran $ 1.690-an per ons troy-nya. “Pelemahan harga emas ini juga masih tertekan kenaikan Yield Treasury yang membuat investor lebih memburu aset dalam US Dollar,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles