18.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Hingga September, Investor Pasar Modal Meningkat 30,55 Persen

Medan, MISTAR.ID

Pertumbuhan jumlah investor di pasar modal Indonesia terus bertambah. Hingga akhir September 2022 jumlah investor meningkat hingga 30,55% bila dibandingkan akhir 2021.

“Berdasarkan data SID (Single Investor Identification) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor hingga September tercatat ada sebanyak 9,78 juta. Naik 30,55% bila dibandingkan akhir 2021 yang tercatat sebanyak 7,49 juta investor,” sebut Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Pintor Nasution, Selasa (11/10/22).

Dari jumlah tersebut, berdasarkan KSEI Agustus 2022, investor muda yang berusia di bawah 30 tahun mendominasi jumlah investor sebanyak 59,22%.

Selanjutnya, disusul investor berusia 31-40 tahun sebanyak 22,14% dan sisanya dikontribusi dari investor dengan rentang usia yang lebih tua.

Baca Juga:Semarak Kemerdekaan, 43 Saham Baru Tercatat di Bursa Efek Indonesia

Namun dari sisi nilai kepemilikan aset di pasar modal, investor yang berusia di atas 60 tahun mendominasi kepemilikan aset pasar modal sebesar Rp579,35 triliun, meskipun jumlahnya hanya 2,77% dari keseluruhan jumlah investor pasar modal.

“Kontributor penambahan jumlah investor baru adalah investor reksa dana. Berdasarkan data KSEI, per September 2022 jumlah investor reksa dana bertambah 32,89% jadi 9,09 juta, dibandingkan Desember 2021 yang sebanyak 6,84 juta,” sebutnya.

“Adapun jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) per Agustus 2022 sebanyak 783.273 investor atau naik 28,6% dibandingkan Desember 2021 yang tercatat sebanyak 611.143. Jumlah investor C-BEST (saham) mencapai 4,2 juta pada September 2022, naik 22,45% dibandingkan Desember 2021 yang sebanyak 3,45 juta,” jelasnya lagi.

Baca Juga:Bursa Efek Indonesia Catat Investor Saham Syariah Tumbuh 367%

Sementara, dari sisi jumlah perusahaan tercatat di bursa akan mencapai sebanyak 1.100 perusahaan dari posisi saat ini sebanyak 810 perusahaan.

Disebutkan Pintor, ada sejumlah rencana strategis untuk pengembangan pasar modal Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Pertama, fokus pada pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien.

Kedua, peningkatan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau dan turunannya melalui pemberian insentif bagi penerbit instrumen keuangan hijau.

Ketiga, penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan yang sejalan dengan praktik terbaik dan market conduct.

Baca Juga:PT Murni Sadar Resmi Daftarkan Sahamnya di Bursa Efek Indonesia

“Keempat, meningkatkan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan konsumen. Kelima, memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan dan peningkatan kepercayaan masyarakat,” ungkapnya.

Sebagai bentuk dukungan BEI dalam memberikan edukasi dan literasi pasar modal untuk masyarakat, selama Bulan Inklusi Keuangan tahun 2022 ini, BEI mengadakan berbagai kegiatan di antaranya adalah Sekolah Pasar Modal untuk Negeri, Festival Investasi Pasar Modal di beberapa Kantor Perwakilan BEI, serta Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2022.

Acara CMSE 2022 akan diselenggarakan secara virtual pada 13-15 Oktober 2022 mendatang melalui website.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles