Medan, MISTAR.ID
Hingga bulan Juli 2021, PT Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) 1 Medan yang mencakup wilayah Sumatera Utara (Sumut)-Aceh mencatat nilai outstanding loan (OSL) yang dibukukan sebesar Rp3,7 triliun. Sedangkan untuk nasabah tercatat sebanyak 668.610 nasabah, dan nilai omset tercatat sebesar Rp7,2 triliun.
Kepala Humas dan Protokoler PT Pegadaian Kanwil I Medan, Ghoper Manurung mengatakan, jika dibandingkan dengan capaian di bulan Juni, nilai OSL yang dibukukan tersebut sedikit menurun, meski secara omset dan jumlah nasabah mengalami kenaikan.
“Di bulan Juni itu, OSL tercatat sebesar Rp3,8 triliun dengan nilai omset sebesar Rp6,2 triliun dan nasabah sebanyak 668.423,” kata Ghoper, Selasa (31/8/2021).
Dikatakannya, capaian kinerja di bulan Juli ini juga belum memenuhi target yang ditetapkan sebelumnya.
Baca juga: Bisnis Pegadaian Medan Tumbuh 21,1 Persen di Mei 2021
“Karena di bulan Juli kami ditargetkan memiliki 755.543 nasabah dengan nilai OSL sebesar Rp4,3 triliun dan omset sebesar Rp7,7 triliun,” kata Ghoper.
Meski realisasi kinerja di bulan Juli belum mampu memenuhi target yang ditetapkan, tetapi Ghoper optimistis target di tahun 2021 bisa tercapai mengingat kinerja hingga bulan Juli itu sudah mencapai 84% dari target OSL yang ditetapkan di angka Rp4,4 triliun.
Sementara untuk nasabah juga sudah mencapai 84% dari target sebanyak 789.009.
“Sedangkan untuk target omset yang ditetapkan sebesar Rp13,7 triliun sudah tercapai 52%,” pungkasnya.
Baca juga: Kinerja Pegadaian Medan Tumbuh Rp4,1 Triliun di Triwulan I
Masa pandemi Covid-19, sambungnya tidak membuat PT Pegadaian berhenti berinovasi. Malahan di tengah pandemi ini, PT Pegadaian (Persero) tetap eksis dengan mengenalkan fitur produk barunya.
Ada beberapa fitur produk baru Pegadaian yang dapat dimanfaatkan masyarakat di masa pandemi ini. Adapun fitur baru PT Pegadaian yang diluncurkan pada tahun 2021 yakni Gadai Harian yakni produk gadai harian sangat cocok bagi masyarakat yang membutuhkan dana jangka pendek, seperti pedagang pasar, ibu rumah tangga dan pelaku usaha ultra mikro. (anita/hm06)
