8.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Harga Minyak Terpuruk Negatif. Apa yang terjadi?

New York. MISTAR.ID
Harga minyak mentah dunia West Texas Intermediate (WTI) amblas di perdagangan New York Mercantile Exchange (NYMEX), bursa berjangka komoditas di Amerika Serikat yang merupakan bagian dari CME Group , Senin (20/4/20) . Harga minyak WTI menukik tajam hingga US$ -40,32/barel sebelum mengakhiri perdagangan di US$ -37,63/barel atau turun 305,97%.

Harga minyak mentah WTI untuk kontrak bulan Mei akan habis di penutupan perdagangan hari Selasa (21/4/2020) di NYMEX. Pada perdagangan berjangka, minyak mentah memiliki kontrak untuk setiap bulannya dengan harga yang berbeda-beda.

Tabel di atas menunjukkan harga minyak WTI untuk kontrak setiap bulannya (pada kolom last), dan harga tersebut akan naik turun sesuai dengan mekanisme pasar.

Lantas kenapa harga minyak bisa minus?

Seperti disebutkan sebelumnya, masa expired kontrak minyak WTI bulan Mei jatuh pada akhir perdagangan hari ini, 21 April (waktu AS), setelahnya kontrak tersebut tidak akan ditransaksikan lagi, dan akan diproses untuk serah terima barang. Akibat pandemi virus corona, sektor sektor transportasi dan pembatasan kegiatan ekonomi menyebabkan persediaan minyak mentah ini berlimpah ruah jauh di atas permintaan.

Tangki penyimpanan untuk WTI menjadi sangat penuh dan sudah sulit untuk mendapatkan tangki penyimpanan lagi. Administrasi informasi energi Amerika Serikat mengatakan pada tanggal 10 April minggu lalu penyimpanan di Cushing, Oklahoma jantung dari pipa jaringan Amerika Serikat, telah penuh sekitar 72% .

Kondisi inilah yang menyebabkan jatuhnya harga minyak mentah berakhir minus di akhir perdagangan hari ini, 21 April. Produsen minyak mentah sudah tidak memiliki tempat penyimpanan hasil produksinya, sementara permintaan minyak mentah sudah tidak ada, bahkan jika diberikan secara gratis pun tidak ada yang menampung.

Beli Minyak Malah dikasih Duit, Kok Bisa?

Harga minyak US$ -40/barel, artinya produsen memberikan minyak secara gratis, dan ditambah uang juga. Produsen kelihatan seperti mengadakan bisnis bunuh diri, tetapi sebenarnya tindakan tersebut bisa memangkas biaya lebih besar, ketimbang produsen tersebut harus menyimpan minyak mentahnya.

Masa expired minyak WTI kontrak Mei adalah di perdagangan hari ini, sehingga volume transaksinya rendah (bisa dilihat di tabel bagian volume). Volume transaksi yang besar akan kembali di kontrak bulan Juni, sehingga harganya lebih tepat menggambarkan kondisi pasar minyak mentah saat ini.
Berdasarkan data Refinitiv, pada pukul 11:25 WIB, minyak mentah WTI kontrak Mei diperdagangkan di level US$ 1,38/barel, sementara kontrak bulan Juni di US$ 21,39/barel.

Di lain pihak , Direktur Pelaksana Muzuho Securities, Paul Sankey pada pertengahan Maret ternyata telahmemprediksi “Harga minyak mentah akan minus”, dalam tulisan yang dilansir Fox Business (18/03/2020)
Sankey menjelaskan, harga minus bisa terjadi ketika biaya penyimpanan minyak mentah menjadi mahal, sementara permintaan sangat rendah. Sehingga produsen akan memberikan minyaknya secara gratis plus diberi uang, sehingga bisa memangkas biaya penyimpanan yang mahal.

“Realitas di pasar minyak dunia sekarang , minyak mentah akan terus diproduksi , dan hasilnya hanya ada 2 , dipakai atau disimpan. Suplai telah melebihi permintaan. Ketika biaya penyimpanan menjadi tinggi, atau tempat penyimpanan habis, dibandingkan dengan harga minyak di pasaran, perusahaan pun akan membayar konsumennya untuk membawa minyak mentah tersebut,” kata Sankey. Inilah yang menyebabkan terjadinya harga minyak minus,

Penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) yang menyebabkan penurunan hingga terhentinya aktivitas ekonomi di banyak negara menyebabkan permintaan minyak mentah pun merosot drastis dan harganya terseret turun.

Organisasi Negara-Negara Eksportir Minyak (OPEC) bersama Rusia dan negara lainnya telah sepakat memangkas produksinya. Pekan lalu, kamis (9/4/2020), OPEC telah sepakat memangkas produksi minyaknya sebesar 9,7 juta barel per hari (bpd). Pemangkasan tersebut menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, dan akan dilakukan pada Mei-Juni.

Sementara di sisa tahun setelahnya, jumlah pemangkasan akan dikurangi menjadi 7,7 juta bph, dan mulai Januari 2021 sampai April 2022 diturunkan lagi menjadi 5,8 juta bph.

Namun sayangnya menurut International Energy Agency (IEA) hari ini, proyeksi permintaan minyak mentah akan menurun lagi hingga 29 juta barel per hari di bulan April dibandingkan tahun lalu, ke level terendah dalam 25 tahun terakhir.

Prediksi penurunan tersebut tiga kali lipat lebih besar ketimbang pemangkasan produksi yang dilakukan OPEC , apalagi baru akan dilakukan pada bulan Mei. Oversupply yang besar tentunya terjadi di bulan ini. Bagaimana tidak minus yah?

Sumber : CNBC Indonesia
Penulis : Gustina Hong
Editor : Rika Yoesz

Related Articles

Latest Articles