11.2 C
New York
Monday, April 22, 2024

Harga Minyak Naik Lagi

Jakarta, MISTAR.ID

Harga minyak naik hampir 1 persen menjelang pertemuan organisasi pengekspor minyak OPEC, Selasa (30/3/21) pagi. Memang, harga minyak di awal sesi perdagangan sempat terjatuh karena kapal kontainer di Terusan Suez yang memblokir lalu lintas selama sepekan ini telah berhasil dievakuasi.

Pendorong kenaikan harga minyak adalah keluarnya pernyataan dukungan dari Rusia untuk menstabilkan harga jelang pertemuan organisasi pengekspor minyak OPEC. Dikutip dari media, Selasa (30/3/21), harga minyak Brent naik 41 sen dan menetap di USD 64,98 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS naik 59 sen dan menetap di USD 61,56 per barel.

“Pelaku pasar tidak lagi fokus pada Terusan Suez. Saat ini mereka lebih tertarik pada pertemuan OPEC+, di mana kami mendapatkan indikasi kuat bahwa mereka akan memperpanjang penurunan produksi,” kata analis senior Price Futures Group Chicago, Phil Flynn.

Baca Juga:Harga Minyak Mentah Dunia Melemah, Meski Prospek Ekonomi Membaik

Rusia akan mendukung produksi minyak yang stabil yang akan dijalankan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia (OPEC+) pada Mei. Namun, Rusia tetap mengupayakan kenaikan produksi yang relatif kecil untuk dirinya sendiri guna memenuhi permintaan musiman yang meningkat.

Di Terusan Suez, rekaman langsung di stasiun televisi lokal menunjukkan kapal Ever Given yang dikelilingi oleh kapal tunda mulai bergerak perlahan di tengah kanal pada hari Senin. Kapal itu bergerak dengan kecepatan 1,5 knot. Namun, gangguan dalam industri perkapalan global bisa memakan waktu berminggu-minggu dan mungkin berbulan-bulan untuk diselesaikan.

“Pelaku pasar melihat bahwa meskipun ada berita positif, bahkan jika Ever Given telah meninggalkan kanal tetap akan ada beberapa efek di hilir yang tersisa,” kata analis pasar minyak Louise Dickson.

Baca Juga:Harga Minyak Anjlok 4 Persen

Sedangkan membatasi kenaikan harga minyak, beberapa negara Eropa tengah berjuang untuk mengatasi kenaikan angka infeksi Covid-19. Mereka melakukan pengetatan dengan penguncian. Tentu saja hal ini membuat permintaan akan minyak melemah. (liputan6/hm12)

Related Articles

Latest Articles