9.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Harga Emas Tergelincir

Washington, MISTAR.ID
Senin (26/10/20) pada 09.00 WIB, harga emas di arena pasar spot turun 0,14% ke US$ 1.898,11/troy ons. Harga logam kuning tersebut cenderung bergerak di rentang mendekati level psikologis US$ 1.900/troy ons.

Memulai perdagangan awal pekan ini, Senin (26/10/20), harga logam mulia emas sedikit tergelincir. Saat ini harga emas sedang konsolidasi jelang pemilihan umum di AS yang bakal digelar 3 November nanti.

Untuk kembali menguat harga emas membutuhkan katalis. Salah satu faktor yang bisa membuat emas kembali kinclong adalah stimulus. Namun agaknya pengesahan RUU stimulus bantuan Covid-19 lanjutan di AS tak akan dilakukan sebelum 3 November nanti.

Baca Juga:Harga Emas Hari Ini Tidak Berubah

Partai Demokrat mengusulkan besaran paket stimulus kali ini sebesar US$ 2,2 triliun. Berbeda dengan Demokrat, Partai Republik merasa nominal tersebut terlalu besar dan akan membebani perekonomian AS ke depan karena membengkaknya defisit anggaran serta utang yang semakin menggunung.

Awalnya Presiden AS Donal Trump mengusulkan besarannya senilai US$ 1,6 triliun. Kemudian mantan taipan AS itu menaikkan tawarannya menjadi US$ 1,8 triliun. Trump pun semakin melunak, tetapi di saat yang sama juga mendapatkan kritikan dari partai pengusungnya yaitu Republik.

Bagaimanapun juga stimulus dari pemerintah dan bank sentral global telah membuat pasokan uang ke perekonomian menjadi berlimpah. Ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan meningkat sehingga banyak investor yang memburuk aset lindung nilai seperti emas.

Baca Juga:Harga Emas Menguat

Selain negosiasi stimulus yang berkali-kali menemui jalan buntu, kini pasar juga mencermati dinamika politik yang terjadi di AS jelang pemilu. Poling secara nasional memang menjadi indikator popularitas seorang calon presiden AS. Namun poling tersebut tidak serta merta menjadi jaminan bahwa yang lebih populer akan keluar sebagai pemenang.

Pemilu tanggal 3 November nanti, masyarakat AS tidak langsung memilih pemimpinnya, melainkan orang yang diamanati untuk memilih presiden atau dikenal dengan elektor di setiap negara bagian.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles