Jakarta, MISTAR.ID
Harga emas batangan di Pegadaian hari ini, Selasa (7/21/21), mayoritas stagnan, kecuali emas UBS yang beberapa mengalami kenaikan tipis.
Hal ini dikarenakan pasar emas dunia kini sedang menanti pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) pekan depan. Akibatnya, harga logam mulia ini pun tidak tentu arah, yang berdampak pada harga emas di dalam negeri.
Pegadaian menjual emas UBS mulia ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Kecuali satuan 0,5 gram yang stagnan, ukuran lainnya mengalami kenaikan 0,11% dan 0,12%.
Baca Juga:Harga Emas Melonjak 21,2 Dolar AS
Tekanan bagi emas paling besar datang dari bank sentral AS (The Fed) yang kemungkinan mempercepat normalisasi kebijakan moneternya. Sementara ketidakpastian masa depan perekonomian global akibat virus corona varian Omicron membuat daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven) meningkat.
The Fed resmi mengumumkan mulai melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) sebesar US$ 15 miliar setiap bulannya mulai November lalu. Dengan nilai QE sebesar US$ 120 miliar, butuh waktu 8 bulan untuk menyelesaikannya. Artinya, tapering akan berakhir pada bulan Juni tahun depan.
Baca Juga:Pagi Ini Harga Emas Turun
Namun dalam beberapa pekan terakhir banyak pejabat elit The Fed yang mendorong tapering dilakukan lebih cepat guna meredam tingginya inflasi. Chairman The Fed Jerome Powell pada pekan lalu juga mengatakan bisa mempercepat laju tapering.
Ketika tapering dipercepat, suku bunga juga kemungkinan akan naik lebih awal. Hal tersebut memberikan pukulan telak bagi emas.
Di sisi lain, bagaimana dampak virus Omicron ke perekonomian global masih belum jelas. Jika Omicron berdampak pada pelambatan ekonomi global, hal tersebut dapat mendongkrak pergerakan emas. Sehingga arah pergerakan emas masih belum jelas, tertekan akibat The Fed, dan ditahan oleh Omicron.(cnbc/hm10)
