9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Harga Emas Merosot, Terburuk Dalam 5 Bulan Terakhir

Jakarta, MISTAR.ID

Harga emas merosot lagi. Bahkan, harga jatuh ke level terendahnya dalam hampir lima bulan terakhir. Pada perdagangan, Jumat (1/7/22), harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.805,69 per troy ons. Melemah 0,07%.

Merosotnya emas memperpanjang penurunan untuk hari keempat berturut-turut, karena investor mempertimbangkan data inflasi Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan.

Harga tersebut adalah yang terendah sejak 3 Februari tahun ini atau nyaris dalam lima bulan terakhir di mana pada saat itu emas menyentuh US$ 1.804,49 per troy ons.

Baca Juga:Harga Emas Pekan Ini Naik Terangkat Pelemahan Ekuitas AS

Pelemahan hari ini juga memperpanjang tren negatif emas yang sudah berlangsung sejak Senin pekan ini. Pada perdagangan kemarin, harga emas turun 0,56%.

Dalam sepekan, harga emas sudah menyusut 1,1% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga merosot 2,2%.

Jim Wyckoff, analis dari Kitco Metals, mengatakan harga emas anjlok karena kebijakan agresif bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Kekhawatiran resesi yang semula menjadi pendorong emas juga kini mulai berbalik arah. Di satu sisi, resesi diharapkan mendorong permintaan emas karena sifat emas sebagai aset aman.

Namun, resesi juga dikhawatirkan semakin melemahkan harga emas karena harga komoditas lain jatuh. Harga emas biasanya terdampak pergerakan komoditas lain seperti minyak mentah dunia.

Baca Juga:Harga Emas di Pegadaian dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

“Emas melemah pada kuartal tahun ini karena pengetatan kebijakan The Fed. Ada kemungkinan juga resesi bisa menurunkan harga komoditas,” tutur Wyckoff, seperti dikutip dari Reuters.

Langkah agresif the Fed dalam menurunkan inflasi dikhawatirkan bisa memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi sekaligus membuat harga komoditas jatuh. Data terbaru dari AS juga menunjukkan prospek ekonomi Negara Paman Sam loyo.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Amerika Serikat (AS) turun 4,5 poin pada Juni 2022 menjadi 98,7. Artinya ekonomi AS dipandang pesimistis. Indeks turun ke level terendah sejak Februari 2021.

Baca Juga:Harga Emas Naik Akibat Perang hingga APBN Surplus

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS mengumumkan konsumsi meningkat 0,2% di Mei, terendah dalam lima bulan terakhir. Data ini menjadi indikasi awal bahwa inflasi AS mungkin sudah melewati puncaknya di Mei. Sebagai catatan, inflasi AS mencapai 8,6% (year on year/yoy) pada Mei yang menandai rekor tertingginya sejak Desember 1981.

Melemahnya konsumsi AS juga menjadi harapkan jika The Fed tidak akan seagresif sebelumnya.

“Semula, trader menganggap The Fed mengurangi kebijakan agresifnya karena inflasi kemungkinan membaik. Kondisi ini membantu emas. Namun, pasar kembali bearish dan harga emas jatuh karena trader memilih menjual emas,” imbuh Wyckoff.(cnbc/hm12)

Related Articles

Latest Articles