22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Harga Emas Dapat Angin Segar

Jakarta, MISTAR.ID
Kabar baik seputar perkembangan vaksin Covid-19 yang datang bertubi-tubi serta alotnya negosiasi stimulus fiskal jilid II membuat harga logam mulia tersebut tertekan. Namun, dengan melunaknya Trump dan kesepakatan antara Demokrat dan Republik untuk meloloskan paket stimulus senilai US$ 900 miliar, emas mendapat angin segar.

Tahun 2021 akan menjadi tahun yang menentukan. Vaksinasi Covid-19 di berbagai negara bakal dilakukan. Namun program vaksinasi masal membutuhkan waktu yang tak singkat.

Risiko terkait Covid-19 dengan munculnya varian baru yang disebut 70% lebih menular juga masih membayangi pasar. Awal tahun 2021, emas akhirnya bisa ditransaksikan di atas level US$ 1.900/troy ons.

Pada perdagangan, Senin (4/1/21), harga logam kuning tersebut di arena pasar spot dibanderol US$ 1.912/troy ons. Harga emas menguat 0,67% dibanding posisi penutupan pekan lalu.

Baca Juga:Emas Turun Saat Saham AS Menguat

Apabila emas mampu mempertahankan levelnya saat ini hingga penutupan maka untuk pertama kalinya sejak awal November, bullion ditutup di level US$ 1.900/troy ons. Harga emas jatuh setelah berhasil menyentuh level tertingginya di sepanjang sejarah bulan Agustus lalu.

Prospek untuk logam mulia emas tahun ini dinilai masih cerah. Berbagai kondisi makro mendukung emas untuk mengalami penguatan. Pertama tentu dari stance kebijakan moneter yang masih akan dovish.

Bank sentral AS, The Fed berkali-kali menegaskan tak akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat, setidaknya sampai 2023. The Fed juga akan membiarkan inflasi terjadi asalkan secara rata-rata masih di kisaran target 2%.

Baca Juga:Harga Emas Batangan Stabil, Stok Semua Ukuran Kosong

Era suku bunga zero lower bound di negara-negara maju seperti AS dalam jangka waktu yang lama merupakan hal positif untuk emas. Injeksi likuiditas super masif oleh The Fed lewat quantitative easing pada akhirnya membuat dolar AS melemah.

Sepanjang 2020, greenback terkoreksi 6,67% dan ING memprediksi bahwa tahun 2021 dolar AS masih akan tertekan setidaknya 5-10%. Pelemahan dolar AS juga menjadi sentimen positif untuk emas. Emas dan dolar AS memiliki korelasi negatif yang kuat. Artinya ketika dolar AS melemah harga emas cenderung naik.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles