18.9 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Erick Thohir Tugaskan PTPN Beri Bibit Berkualitas Untuk Petani

Jakarta, MISTAR.ID

Perhatian Menteri BUMN Erick Thohir kepada petani agar kehidupan mereka semakin baik ke depannya, sangat diapresiasi. Dia telah menugaskan pihak PTPN untuk memberikan bibit tebu berkualitas kepada petani.

Menteri BUMN itu juga menegaskan, kalau permintaan petani tidak dipenuhi BUMN perkebunan itu, segera laporkan kepadanya. Hal ini diungkapkannya saat mengunjungi kawasan perkebunan PTPN pada Sabtu (18/9/21).

Erick juga mengarahkan para petani tebu di Desa Karang Harjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur untuk meminta bibit berkualitas dari PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) atau PTPN.

Baca Juga: Menteri BUMN Bahas Potensi Sumut Bersama Gubsu dan Wagub

BUMN telah diperintahkan untuk memberikan bibit berkulitas hasil riset perusahaan. Begitu juga dengan penugasan berupa rendemen tebu milik petani dan pemberian bantuan pupuk.

“Saya janji musim tanam di tahun depan, petani tebu di Jawa Timur akan dapat bibit berkualitas dari PTPN XII, jika tidak dapat silakan lapor saya,” ujar Erick dalam keterangan resmi.

Menurutnya, PTPN XII harus turut merangkul para petani karena bisnis yang dijalankan harus bisa memberi manfaat bagi pihak terkait, termasuk para petani. Apalagi, menurutnya, PTPN memiliki berbagai kelebihan sebagai pabrik gula nasional yang tergolong modern.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir, Menantang Generasi Milenial Indonesia untuk Meningkatkan Kewirausahaan

Kelebihan itu salah satunya mesin tebu dengan tingkat produktivitas tinggi karena memiliki kapasitas mencapai 6.000 ton of cane per day (TCD). Selain itu, anak usahanya, PT Industri Gula Glenmore (IGG) juga memiliki lini bisnis produksi pupuk organik mencapai 90 ton per hari.

Tak hanya itu, IGG juga memiliki mesin giling yang bisa dijadikan sumber energi listrik mencapai 144 MW per hari atau 21.600 MW per 15 hari. Mesin giling ini menyulap energi panas untuk menghasilkan arus listrik dengan bahan bakar ampas tebu atau bagasse.

“Harapannya, semua ini berdampak langsung kepada peningkatan kualitas usaha tani tebu dan para petani di Banyuwangi,” ucapnya.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir, Rombak Jajaran Direksi Dirut Pelindo I dan III

Selain itu, sambungnya, kerja sama dengan para petani tebu diperlukan agar Indonesia bisa mencapai target swasembada komoditas gula. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan peta jalan mengenai target swasembada gula konsumsi ke depan.

“Dengan produksi gula yang terus meningkat dan juga aplikasi teknologi modern di industri ini, saya harap PT IGG menjadi bagian dari usaha untuk terwujudnya swasembada gula konsumsi. Ini merupakan bagian dari ketahanan pangan,” ungkapnya.

Menurutnya, target ini mungkin dikejar karena luasan perkebunan tebu di Indonesia cukup besar. PT IGG misalnya, memiliki 102,4 hektare (ha) lahan tebu di Banyuwangi. Selain itu, ada juga lahan tebu rakyat dan perhutani yang bisa ditingkatkan dari 45 ribu sampai 85 ribu ha menjadi 250 ribu ha pada 2025.

“Jika hal itu tercapai, maka impian Indonesia menjadi negara pengekspor gula akan terwujud. Sudah satnya kita jangan hanya menjadi market saja yang akan menyulitkan negara kita sulit,” pungkasnya.(CNN/hm02)

Related Articles

Latest Articles