15.4 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Emas Makin Bersinar

Chicago, MISTAR.ID

Emas kembali bersinar pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat pagi (18/12/20). Melambungnya harga emas memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga beruntun, dipicu dolar yang lebih lemah di tengah harapan lebih banyak bantuan virus corona dan janji Federal Reserve AS untuk menyalurkan lebih banyak uang tunai ke dalam perekonomian dan mempertahankan suku bunga rendah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, melambung 31,3 dolar AS atau 1,68 persen menjadi ditutup pada 1.890,40 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Rabu (16/12/20), emas berjangka naik 3,8 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.859,10 dolar AS per ounce, setelah melonjak 23,2 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.855,30 dolar AS pada Selasa (15/12/20), dan jatuh 11,5 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.832,10 dolar AS pada Senin (14/12/20).

Baca Juga:Harga Emas Antam Alami Kenaikan Rp6000

“Kombinasi paket stimulus tambahan bersama dengan pembelian obligasi tambahan dan pembelian aset dari Fed jelas telah mendorong harga emas dan perak lebih tinggi,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Paket bantuan stimulus tambahan juga membebani dolar karena lebih banyak uang yang dipompa ke pasar, tambah Meger. Anggota parlemen berusaha untuk menuntaskan RUU bantuan Covid-19 senilai 900 miliar dolar AS dengan tenggat waktu Jumat waktu setempat untuk mencegah penutupan pemerintah yang membayangi, menaikkan harga emas dan mengirim dolar ke terendah multi-tahun.

Dengan suku bunga mendekati nol, Fed berjanji untuk terus memompa uang tunai ke pasar keuangan sampai pemulihan ekonomi AS aman. “Pasar emas tampaknya hanya terfokus pada fakta bahwa ada kesepakatan stimulus dan kami semakin dekat dengannya,” kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures. Ia menambahkan bahwa pasar mengharapkan beberapa kemajuan pada akhir pekan.

Baca Juga:Harga Emas Antam Turun

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, telah meningkat lebih dari 24 persen sepanjang tahun ini di tengah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilepaskan secara global.

Meningkatkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi AS, jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga meningkat minggu lalu saat meningkatnya infeksi Covid-19 mengganggu operasi bisnis. (ant/hm12)

Related Articles

Latest Articles