7.5 C
New York
Friday, March 29, 2024

Ekspor Karet Sumut Naik 7,5 Persen Pada Desember 2021

Medan, MISTAR.ID

Desember 2021, tercatat kinerja ekspor karet naik 7,5 persen atau ada sebanyak 39.636 ton. Bila dibandingkan November 2021 hanya sebanyak 36.873 ton saja. Kenaikan ini menggambarkan kinerja ekpor karet asal Sumatera Utara (Sumut) masih menunjukkan tren yang positif.

“Kenaikan yang signifikan ini menempatkan volume ekspor Desember yang tertinggi sepanjang tahun 2021,” kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah melalui keterangan tertulisnya, Kamis (13/1/22).

Dijabarkan Edy, bila dilihat secara kumulatif, maka volume ekspor di periode Januari-Desember 2021 yang mencapai 381.668 ton naik tipis dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 380.005 ton.

Baca juga: AS Urutan Pertama Negara Tujuan Ekspor Karet Sumut

“Memang lebih baik dibandingkan tahun 2020, tetapi kalau dibandingkan dengan kinerja ekspor 2019 yang belum ada dampak pandemi masih lebih menurun. Karena di tahun 2019 itu, volume ekspor karet kita mencapai 410.072 ton,” sebutnya.

Adapun untuk negara tujuan utama ekspor karet asal Sumut di bulan Desember masih dikuasai negara Jepang sebesar 32,67 persen, disusul negara Brazil sebesar 10,43 persen, lalu negara USA sebesar 9,63 persen dan negara Turki sebesar 9,51 persen terakhir negara China sebesar 6,64 persen.

“Diperkirakan pengapalan di bulan Januari 2022 semakin lancar dari bulan-bulan sebelumnya. Kelancaran pengapalan karena adanya upaya buyer memperbanyak menggunakan cargo break bulk menggunakan kapal konvensional, sebab kelangkaan kontainer secara global masih terjadi,” sebutnya.

Baca juga: Ekspor Karet Sumut ke Amerika Naik 3 Persen

Untuk itu sambungnya, kalangan industriawan pengolahan karet Indonesia perlu melakukan evaluasi yang mendalam atas performa produksi yang berlangsung selama ini. Salah satu bahan evaluasi adalah kecenderungan buyer semakin meningkatkan volume pembelian karet dari Thailand berupa STR (Standard Thailand Rubber).

“Pada Januari 2022 ini kondisi kebun karet asal Sumut akan memasuki musim kering yang akan mepengaruhi produksi kebun karet. Keadaan ini juga akan mempengaruhi kinerja ekspor yang kita perkirakan masih stagnan,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles