9.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Distribusi Uang Pecah Rp75 Ribu Belum Maksimal di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut Soekowardojo mengatakan, distribusi uang pecahan Rp75.000 yang merupakan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 tahun RI di Sumatera Utara (Sumut) hingga saat ini belum maksimal.

Bank Indonesia (BI) mengakui distribusi uang pecah baru di Sumut terhambat geografis daerah ini. “Sejak pertama kali diluncurkan animo masyarakat cukup bagus. Cuma sekarang geografis Sumut masih cukup susah untuk mengaksesnya. Karena letak daerah yang berjauhan membuat penyebarannya belum maksimal seperti dari Pangkalan Berandan, tak mungkin mengambil UPK 75 satu lembar ke Medan. Begitu pula dari daerah lainnya,” jelasnya, Rabu (21/4/21).

Hanya saja, katanya, dalam memperluas kepemilikan UPK tersebut di masyarakat mulai 22 Maret 2021, satu KTP berlaku untuk penukaran maksimal 100 lembar per hari dan dapat diulang setiap harinya.

Baca Juga:BI Ijinkan Satu KTP Bisa Miliki 100 Lembar Uang Baru Rp75 Ribu

Dengan sistem tersebut diharapkan perluasannya dapat merata karena bisa ditukar dalam jumlah banyak. Namun untuk pemesanan tetap dilakukan masyarakat melalui PINTAR yang dapat diakses di http: //pintar.bi.go.id dan BI yang menentukan jadwal penukarannya.

Ia menegaskan UPK tersebut merupakan alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini diatur dalam peraturan BI nomor 22//11/PBI/2020 tentang penukaran uang rupiah khusus.

Perbankan Layani Kebutuhan Penukaran Uang di Medan

Sementara itu, persiapan penukaran uang tunai pada Ramadhan 1442 H kali ini, BI bersinergi untuk melayani kebutuhan penukaran uang tunai. BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp152,14 triliun secara nasional selama periode Ramadhan/Idul Fitri 1442 H.

Baca Juga:166.472 Lembar Uang Rp75 Ribu Sudah Beredar di Sumut

Jumlah tersebut meningkat 39,33% (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar Rp109,20 triliun. Khusus untuk Sumut, BI menyiapkan uang tunai selama Ramadhan & Idul Fitri tahun 2021 berkisar Rp2,6 triliun, meningkat 4% dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan yang relatif rendah merupakan sinergitas BI-Perbankan yang mengutamakan transaksi non tunai sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19. “Oleh karena itu, BI juga mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai melalui digital banking, uang elektronik, dan QR Code Indonesian Standard (QRIS),” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles