15.6 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Diseprindag: Harga Telur Melonjak Mahal Disebabkan Permintaan Tinggi

Medan, MISTAR.ID

Kenaikan harga telur ayam di sejumlah daerah di Kota Medan disebabkan beberapa faktor. Salah satunya karena masyarakat memilih konsumsi telur disaat harga ikan basah dan daging ayam yang melonjak mahal di akhir tahun ini.

“Hal ini karena permintaan yang tinggi akibat harga ikan yang naik di musim pancaroba. Kenaikan harga telur juga diduga disebabkan penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) yang memasukkan telur sebagai salah satu item. Apalagi posisi kita sebagai produsen utama telur tentunya dimanfaatkan provinsi tetangga untuk mengambil telur,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara (Disperindag Sumut), Barita Sihite saat dihubungi MISTAR, Selasa (28/12/2021).

Meski demikian kata Barita, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Sumut untuk menelusuri penyebab pasti kenaikan harga telur, terutama di daerah yang mengalami kenaikan cukup signifikan.

“Karena sepengetahuan kita memang stok telur normal. Namun harga kok mahal,” imbuhnya.

Baca juga:Harga Telur Meroket, Pebisnis Kue Kering Musiman Batasi Orderan Jelang Tahun Baru

Dijelaskan Barita, dari pantauan di Pasar Petisah sudah mencapai Rp26.000 per kg. Sementara itu, di Pasar Sukaramai mematok harga Rp25.000 ribu per kg, Pusat Pasar seharga Rp25.500 per kg.

Untuk harga tertinggi telur berada di Kabupaten Toba yang mencapai Rp34.000 per kg, sedangkan harga terendah berada di Deliserdang seharga Rp22.400 per kg.

Baca juga:Warga Medan: Pembatalan Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Sudah Tepat

“Kalau harga ecer tertinggi (HET) nya itu sebenarnya Rp24.000 per kg. Kalau kita konversikan harganya per butir, mungkin di tingkat pembeli akhir sudah di atas Rp1.400. Tapi sekarang sekitar Rp1.700 dan ada yang Rp1.800 per butir,” pungkasnya. (anita)

Foto: Mohon ilustrasi.

Related Articles

Latest Articles