15.9 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Dikucurkan, Rp400 Juta Untuk Pelatihan Online UKM

Jakarta, MISTAR.ID

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengalokasikan dana sekitar Rp400 juta untuk menyelenggarakan pelatihan online kepada bagi koperasi, pelaku UKM, pelaku ultra mikro. Pelatihan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah mengurangi dampak penyebaran virus corona terhadap pengusaha kecil.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman mengatakan pelatihan ini bisa diikuti oleh seluruh koperasi, pelaku UKM, dan pengusaha ultra mikro di seluruh Indonesia. Namun, pemerintah akan memberikan prioritas kepada mereka yang berada di wilayah zona merah karena penyebaran virus corona.

“Nanti yang di zona merah bisa kami prioritaskan saat melakukan verifikasi data,” tutur Arif dalam video conference, Kamis (30/4/20). Syarat yang penting untuk ikut pelatihan ini adalah data yang menunjukkan peserta merupakan pelaku UKM, ultra mikro, dan koperasi. Arif bilang pihaknya berupaya menampung semua pendaftar.

“Sejauh ini, kami memang belum melakukan penggolongan, yang penting daftar dulu dan calon peserta ada usaha nanti kami layani,” jelas dia. Pemerintah menargetkan ada 2 juta peserta yang mengikuti pelatihan ini. Kemudian, satu kelas bisa diisi oleh 500 peserta.

“Kami harap semakin banyak lagi pemilik usaha mikro dan kecil yang ikut,” tuturnya. Arif menejelaskan peserta bisa mengunjungi edukukm.id untuk melakukan pendaftaran dan mengikuti kelas secara daring. Untuk mendaftar, peserta akan diminta untuk mengisi formulir lalu verifikasi akun.

“Setelah diisi ada respons dari WhatsApp atau e-mail untuk memberikan informasi bahwa peserta bisa mengakses pelatihan itu,” terang Arif.

Menurutnya, program ini sebenarnya bukan barang baru. Arif menjelaskan pelatihan kepada pelaku UKM, koperasi, dan ultra mikro sudah dilaksanakan setiap tahun. Namun, kali ini skemanya dilakukan secara online.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan jenis pelatihan yang akan diberikan bakal mengikuti dinamika yang terjadi di lapangan.

Misalnya, ada pelatihan untuk membuat alat pelindung diri (APD), hand sanitizer, dan minuman herbal seiring dengan permintaannya yang naik di tengah penyebaran virus corona.

“Pelatihan nanti diarahkan supaya mereka bisa banting setir untuk melakukan bisnis baru,” imbuh Teten.

Pelatihan lainnya, tambah Teten, antara lain kewirausahaan dan keuangan berbasis digital. Dengan berbagai jenis pelatihan ini, ia berharap kemampuan dan keterampilan pelaku UKM, ultra mikro, dan koperasi meningkat.

Sumber : Antara
Editor : Jelita Damanik

Related Articles

Latest Articles