12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

203 Ribu Ton Pupuk Diekspor Ke India Dan Meksiko

Gresik. MISTAR.ID

PT Petrokimia Gresik mengekspor 203 ribu ton pupuk ke India dan Meksiko
secara bertahap selama sebulan ke depan, dengan rincian 125 ribu ton pupuk
NPS dan 78 ribu ton pupuk Urea.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi di Gresik, Jumat
mengatakan, sebanyak 125 ribu ton pupuk NPS itu akan diekspor ke India.
Sedangkan pupuk Urea 45 ribu ton ke India dan 33 ribu ton ke Meksiko.

“Ini adalah kali pertama dalam sejarah Petrokimia Gresik mengekspor pupuk
ke Meksiko. Sebelumnya, kami lebih banyak bermain di pasar regional Asia
seperti India, Filipina, dan Sri Lanka,” kata Rahmad, dalam keterangan
tertulis.

Ia mengatakan, ekspor yang dilakukan perusahaannya membuktikan pandemi
Covid 19 secara global, tidak mengganggu kinerja penjualan pupuk
Petrokimia Gresik.

“Justru menjadi peluang, karena demand dari berbagai negara tetap tinggi,
namun supply-nya berkurang karena negara penyuplai pupuk seperti China
menghentikan ekspor akibat pandemi Covid-19,” kata Rahmad kepada wartawan.

Ia mengaku, pemerintah saat ini terus mendorong industri nasional untuk
melakukan upaya penguatan nilai tukar rupiah, salah satunya dengan
melakukan ekspor.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
beberapa waktu lalu yang terus mendorong industri pupuk agar tak hanya
memproduksi pupuk bersubsidi saja, tetapi juga berbagai jenis pupuk
lainnya untuk pengembangan komoditas yang memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

Rahmad optimistis, pada tahun 2020 Petrokimia Gresik akan kembali mencetak
rekor penjualan ekspor, sebab perusahaan menargetkan ekspor pupuk komersil
ZK, NPK, NPS, dan Urea sebanyak 435 ribu ton, atau 10 persen lebih besar
dari catatan kinerja ekspor tertinggi sepanjang sejarah Petrokimia Gresik
tahun 2019, yaitu 392 ribu ton.

“Kami berharap upaya ekspor ini juga dapat membantu pemerintah dalam
menekan defisit neraca perdagangan,” katanya.

Sementara itu, terkait pengiriman pupuk ekspor yang melibatkan banyak awak
kapal asing, dia menegaskan Petrokimia Gresik telah menyusun dan
menjalankan protokol pencegahan Covid-19, termasuk di seluruh pelabuhan
Petrokimia Gresik.

Petrokimia Gresik rutin mengecek kesehatan awak kapal asing, pengawas
bongkar muat, ship agent, dan personil lain yang berinteraksi dengan kapal
yang bersandar di Pelabuhan Petrokimia Gresik sebagai langkah antisipasi
penyebaran Covid-19.

“Kami telah melakukan berbagai upaya pencegahan penularan Covid-19 dan
dapat kami pastikan wabah ini tidak berpengaruh pada proses produksi,
serta distribusi pupuk bersubsidi maupun penjualan pupuk komersial,”
katanya.

Rahmad menjamin bahwa ekspor pupuk ini sama sekali tidak akan mengganggu
pasokan pupuk bersubsidi nasional.

Sebab dari 7,9 juta ton alokasi pupuk bersubsidi nasional yang ditetapkan
oleh Kementerian Pertanian, Petrokimia bertanggung jawab atas penyaluran
sekitar 4,1 juta ton (selebihnya akan disalurkan oleh produsen pupuk lain
di bawah Pupuk Indonesia).

Sementara kapasitas produksi pabrik Petrokimia Gresik saat ini mencapai
8,9 juta ton per tahun, terdiri dari 3,9 juta ton produk non-pupuk dan 5
juta ton produk pupuk. Ditambah 1,5 juta ton pupuk organik yang diproduksi
melalui Mitra Produksi Petroganik di berbagai daerah.

Sumber : Antara

Editor : Jelita Damanik

Related Articles

Latest Articles