12.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Seniman Tato Ini Bantu Wanita Bangun Kembali Kepercayaan Diri Pasca Mastektomi

MISTAR.ID
Beth Fairchild telah menjadi seorang artis tato profesional selama 20 tahun. Tetapi pekerjaan yang dia lakukan sedikit berbeda dari kebanyakan orang. Wanita berusia 40 tahun ini mengkhususkan diri pada tato areola (area berwarna gelap) untuk pasien kanker payudara yang telah menjalani operasi rekonstruksi kanker payudara.

Tato areola menggunakan warna dan bayangan untuk menciptakan ilusi di bagian wanita tersebut. Mereka sering dicari sebagai alternatif, prosedur pembedahan panjang yang dihindari beberapa pasien. “Restorasi ini tidak selalu berhasil atau terlihat alami. Mungkin juga tidak cocok untuk pasien dengan masalah kulit atau trauma kulit (ari operasi kanker),” jelas Fairchild.

Pasien biasanya datang ke Fairchild sekitar enam bulan setelah menjalani rekonstruksi payudara, setelah sembuh total. “Kami akan membuat area tersebut mati rasa dan memilih serta mencampur warna untuk areola,” katanya. “Kemudian, saya menggambar pada bentuk dan ukuran yang diinginkan dan menato areola tersebut. Seluruh prosedur memakan waktu sekitar dua jam. ”

Hubungan Fairchild dengan tato dimulai dengan hal yang sangat pribadi. Ketika dia berusia 20 tahun, ibunya menjalani lumpektomi untuk kanker payudara yang mengakibatkan pengangkatan setengah bagian sensitif wanita tersebut.

Baca Juga:Perusuh di AS Bertato Peta Indonesia, Ini Tanggapan Kemlu RI

“Dia tidak memilih untuk merekonstruksi. Melihat payudara ibu saya berubah bentuk karena prosedur itu membuat saya menyadari inilah yang dilakukan kanker payudara pada wanita. Dan saya tahu ada kebutuhan untuk jenis tato ini, ”katanya.

Bekerja sebagai profesional tato konvensional selama 10 tahun terakhir, Fairchild mengambil pelatihan kosmetik permanen khusus, termasuk restorasi areola dan kamuflase bekas luka. “Saya mengambil pengetahuan yang saya peroleh dari pelatihan dan menerapkannya pada apa yang saya ketahui tentang kulit dan mencampurkan warna, dan saya mulai menggunakannya untuk kepentingan tersebut,” katanya.

Klien awalnya mengenal dia dari mulut ke mulut, dan tidak lama kemudian berita mulai menyebar. Sekarang dia adalah dokter spesialis di dekat daerah Raleigh-Durham, Carolina Utara (Fairchild tinggal di pantai negara bagian), dan rumah sakit di wilayah tersebut merujuk pasien kanker payudara kepadanya.

Sejak awal, Fairchild senang mengenal kliennya dan mengetahui bahwa dia membuat perbedaan dalam kualitas hidup mereka. “Saya suka hubungan dekat yang bisa kita ciptakan,” katanya. “Saya senang bisa memberikan mereka sesuatu hal yang abadi ini dan mengetahui bahwa mereka akan selalu mengingat tentang interaksi ini.

Tetapi kehidupan Fairchild berubah secara mengejutkan. Pada tahun 2014, Fairchild sendiri didiagnosis menderita kanker payudara metastatik (mBC), kanker payudara stadium IV yang tidak dapat disembuhkan.

Baca Juga:Pria Bertato Mawar Ditemukan Tewas Di Pasar Horas Siantar

Sebelum diagnosisnya, Fairchild telah mengeluh kepada dokternya tentang perut kembung yang tidak biasanya, dan telah berlangsung selama beberapa bulan. Dokternya menyarankan CT scan yang menunjukkan adanya lesi pada tulang, hati, dan ovarium. Pemindaian juga menunjukkan bahwa ovariumnya telah bertambah sebesar jeruk bali. Dengan kondisi yang sudah seperti itu, Fairchild memilih untuk melakukan pengangkatan ovarium.

Ketika dia bangun dari operasi, dokter Fairchild memberitahunya bahwa ovarium dan lesi yang membesar adalah akibat dari kanker payudara yang telah menyebar ke seluruh tubuhnya, dan itu lebih buruk daripada yang ditunjukkan oleh pemindaian.

Kanker telah menyebar ke setiap bagian tubuhnya, termasuk rahim, leher rahim, dan seluruh bagian lainnya. “Seluruh rongga panggul saya menyatu dengan kanker, jadi mereka harus mengeluarkan semuanya selama operasi,” katanya.

Enam tahun setelahnya, dia masih tetap berjuang dengan kanker yang dideritanya. Tetapi dia tetap bertekad dan bersumpah dia akan terus melakukan apa yang dia bisa, selama dia bisa. “Saya butuh sesuatu untuk dikerjakan dan itulah yang membuat saya terus maju dan bertahan,” sebutnya lagi.(theoprahmagazine/ja/hm10)

Related Articles

Latest Articles