18.6 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Mengapa Pelakor Muncul di Tengah Keluarga, ini Kata Psikolog

MISTAR.ID
Pelakor (perebut laki orang) kian leluasa menjadi batu sandungan dalam sebuah keluarga. Selalu menjadi api dalam kehidupan berkeluarga dari sekian banyak tragedi rumah tangga.

Kata Pelakor pun menjadi populer karena hampir dibanyak kasus keluarga selalu memunculkan orang ketiga yang disebut pelakor. Tidak saja kalangan artis, tetapi juga akhir-akhir ini yang menghiasi pemberitaan jagat raya adalah pejabat pemerintah.

Tentu saja bukan hanya pelakor sebutannya, pebinor atau perebut bini orang juga ada banyak kasus, namun yah pelakor tetap masih menjadi kata yang populer, seakan yang menjadi perebut itu selalu perempuan.

Baca juga:Tak Terima Dituduh Pelakor, Honorer di Padangsidimpuan Lapor Polisi

Begitupun mari kita bahasa mengapa muncul orang ketiga dalam keluarga. Siapakah yang dipersalahkan ketika muncul pelakor atau pebinor? tidak bisa begitu saja disalahkan saat suami Anda ketahuan selingkuh.

Psikolog Klinis dan Praktisi Hipnoterapi di Dharmawangsa Mental Health Clinic, Liza M Djaprie memberikan analisisnya. Boleh saja menilai perempuan idaman lain (PIL) suami Anda itu jahat dan tega, tapi Anda juga harus menyadari, pelakor tidak akan ada jika hubungan Anda dan suami baik-baik saja.

“Ketika (hubungan suami istri) ada gap dan jarak, kekosongan di antara suami dan istri itu (akan) diisi oleh orang lain (pelakor),” kata Liza M Djaprie.

Liza mengatakan ada tiga pihak yang harus disalahkan dalam kasus perselingkuhan. Bukan hanya pelakor itu saja, tapi suami dan istri yang meski dalam hal ini posisinya adalah korban.

“Dia korban, tapi ada kontribusi sampai hal ini bisa terjadi. Walaupun kontribusi itu minimalis banget, ternyata bisa membuat pria melihat wanita lain,” kata Liza.

Seorang istri bisa introspeksi ke diri sendiri saat tahu ada pelakor yang siap menerkam sang suami. Istri terkadang tidak menyadari bahwa sedang ada kesenjangan di antara mereka, yang mungkin tidak terbahas atau terlewatkan begitu saja.

“Atau mungkin tampak hangat, tapi (kalau diperhatikan) cenderung individualisme,” kata Liza.

Baca juga:Viral! Suami Dipergoki Jalan Bareng WIL, Istri Sah: Bunuh Pelakor..!!

Pelakor Muncul karena Ada Kesenjangan Dalam Hubungan 

Menurut Liza, 80 persen perselingkuhan bisa terjadi karena hubungan suami dan istri yang berjarak. Sisa 20 persen disumbangkan oleh pria itu sendiri.

“Ada memang pria yang tidak bisa berkomitmen. Mau pasangan secantik kayak apa, dia tidak pernah puas,” kata Liza.

Liza pun berpesan, daripada repot-repot dan menghabiskan tenaga buat memarahi pelakor, mending energi itu dipakai buat refleksi.

“Balik lagi, tanya ke diri sendiri, salah dan kurangnya di mana? Misal, jangan-jangan karena terlalu dominan, sampai-sampai suami menjadi takut. Misal lagi, saking keasyikan kerja, sampai-sampai tidak bisa menyiapkan sarapan buat suami,” kata Liza menambahkan.

Tak jarang, ada hal yang tidak bisa dilakukan istri, tapi sudah dimaklumi terlalu lama oleh si suami, sampai kemudian muncul perempuan yang disebut pelakor itu, bisa melakukan apa yang tidak bisa dilakukan istri sendiri. (lip6/hm06)

Related Articles

Latest Articles