6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Panik dan Ketakutan Bisa Memicu Munculnya Gejala Mirip Corona

Jakarta, MISTAR.ID

Pandemi virus korona (SARS CoV-2) menimbulkan kepanikan dan ketakutan pada sebagian besar orang. Virus penyebab Covid-19 ini hingga Selasa (17/3/2020) telah menginfeksi lebih 182 ribu orang di seluruh dunia. Namun rata-rata tingkat kematiannya masih di bawah 5 persen atau di angkat 3,4 persen.

Pada saat yang sama, rasa panik atau takut justru dapat menimbulkan gejala yang menyerupai tanda-tanda pasien Covid-19. Kemiripan gejala ini dapat menimbulkan kerancuan penyakit, hingga kesehatan mental yang semakin menurun.

“Serangan panik dapat dengan mudah disalahartikan sebagai permulaan virus korona, khususnya dalam kasus di mana sudah ada masalah pernapasan yang mendasarinya,” kata psikolog dari The International Psychology Clinic Martina Paglia, dikutip dari Metro.co.uk.

Saat rasa panik dan takut muncul karena virus korona, tubuh menciptakan reaksi sugesti dengan menimbulkan gejala yang mirip dengan korona. Paglia mengatakan sangat mungkin seseorang memiliki gejala yang sama dengan virus korona karena kecemasan.

“Mereka sangat khawatir tentang ketidakpastian virus sehingga mereka. meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka juga akan terserang virus,” kata Paglia.

Paglia menjelaskan pikiran tidak dapat membedakan antara bahaya nyata dengan apa yang dirasakan. Ketika tubuh merasa terancam dan rentan, adrenalin bakal mengalir ke seluruh tubuh menyebabkan peningkatan kecemasan dan sering memicu nyeri dada, sesak napas, dan demam, mirip seperti gejala yang muncul akibat virus korona jenis baru.

Dikutip dari NHS, gejala serangan panik dan ketakutan lain dapat meliputi pusing, berkeringat, detak jantung meningkat, gemetar, kesemutan, sakit perut, dan mendengar suara yang berdenging. Gejala ini dapat menjadi pembeda dari virus korona

Sumber: CNN

Related Articles

Latest Articles