7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Pandemi, Apakah Tikus Menjadi Makin Agresif?

MISTAR.ID-Karantina dan pembatasan gerak semasa pandemi ini menyebabkan restoran tutup dan orang terpaksa makan di rumah. Banyak konsekuensinya, di antaranya, tikus terpaksa mencari sumber makanan baru dan ini mengubah perilaku mereka.

Menurut peringatan yang dikeluarkan oleh US Centers for Disease Control (CDC), tikus yang berburu makanan bisa memperlihatkan “perilaku agresif yang tidak biasa”.

Peringatan ini mengatakan penutupan restoran telah menyebabkan “menurunnya makanan yang biasanya tersedia bagi tikus, khususnya di kawasan komersial yang padat”.

“Tikus mengandalkan makanan dan sampah yang dihasilkan dari tempat seperti ini,” kata peringatan CDC itu.

Hewan lapar ini lalu mencari sumber makanan baru, yang meningkatkan kegiatan dan penampakan mereka di seluruh dunia.

Baca Juga:Ditinggal Ke Kamar Mandi,Tikus Got Serang Bayi 40 Hari

Salah satu contohnya adalah di tempat terkenal French Quarter di New Orleans. Bulan Februari, tempat itu biasanya padat oleh ribuan pengunjung yang berkumpul di klub-klub jazz, bar dan restoran.

Namun beberapa minggu kemudian, hampir semua tempat hiburan di kawasan wisata di negara bagian Louisiana harus menutup pintunya karena pandemi virus corona.

Maka tikus-tikus pun keluar dari persembunyiannya, sebagaimana yang mereka lakukan di kota-kota besar Amerika lain seperti Washington dan New York.

“Lembaga pengendalian lingkungan dan kesehatan mendapatkan panggilan lebih banyak untuk menangani tikus, serta banyak laporan kepada mereka soal perilaku tikus yang agresif dan tak biasa,” kata peringatan CDC.

Menurut ahli rodentologi (hewan pengerat) Robert Corrigan, perilaku agresif tidak diarahkan kepada manusia, tetapi kepada tikus lain atau benda-benda saat tikus-tikus ini mencari celah dan retakan untuk masuk ke gedung untuk menemukan makanan.

“Ini tidak berarti mereka tak akan menyerang atau menggigit manusia,” kata Corrigan kepada BBC Brasil.

Kanibalisme

Setidaknya sepertiga populasi manusia berubah perilakunya dalam beberapa bulan terakhir karena penyebaran penyakit Covid-19.

Di berbagai negara, karantina telah membatasi ketersediaan sampah yang menjadi andalan tikus untuk mendapatkan makanan, dan ini memaksa tikus untuk beradaptasi.

Di bulan April, Asosiasi Penanganan Hama Nasional Inggris memperingatkan bahwa “penutupan sekolah, rumah minum, restoran, hotel, atraksi turis dan tempat publik lain guna menjaga jarak telah menghasilkan konsekuensi yang tak dikehendaki”.

Jika makanan tidak tersedia, tikus-tikus ini bisa menempati gedung yang kosong atau keluar mencari makanan didorong oleh kebutuhan, kata lembaga tersebut.

Dalam keputusasaannya, tikus kadang menyerang satu sama lain, bahkan di dalam koloni mereka sendiri. “Tikus lapar bisa agresif kepada sesamanya,” kata Corrigan, yang bekerja sebagai konsultan anti tikus untuk perusahaan dan departemen kesehatan di Amerika Serikat dan beberapa negara lain.

Menurut Corrigan, ketika tikus sulit mendapatkan makanan di tempat biasa mereka mencari, maka para ahli melihat bukti bahwa serangan dan kanibalisme kerap terjadi dalam situasi kelaparan yang parah, seperti saat ini.

“Mereka menyerang dan memakan satu sama lain,” katanya.

Ahli Beradaptasi

Tikus-tikus lapar “bisa berkelana dan tiba di tempat yang sama sekali baru, yang sebelumnya tidak terlihat tikus di situ,” kata Corrigan kepada BBC.

Corrigan menyatakan mereka adalah “mamalia tangguh”, sangat hebat dalam mendeteksi sumber makanan, dan dengan gigi yang kuat, mereka bisa menerobos penghalang seperti pintu, plastik atau jaring-jaring.

“Mereka ada di mana-mana, dan mereka tidak akan jadi hewan global seandainya mereka tidak mampu menjadi ahli beradaptasi,” katanya.

Namun, dengan lebih banyak tikus terlihat, ini tidak berarti kota-kota akan diambil alih oleh tikus. Justru menurut Corrigan, kini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan teknik pengendalian baru.

Mengapa tikus jadi tamu tak diundang?

Sekelompok tikus yang lapar dan berkelana bisa mengacau, merusak rumah dan menyebarkan penyakit.

“Mereka bisa masuk ke kamar anak-anak, atau ke rumah perawatan dan rumah sakit,” kata Corrigan.

Tikus secara resmi terhubung ke 55 sumber penyakit, sekalipun mereka tidak dilaporkan membawa Covid-19. Mereka juga bisa mengunyah kayu, kabel listrik sehingga membawa risiko kebakaran.

Bagaimana mengusir tikus dari rumah

Satu cara agar tikus tidak masuk rumah adalah dengan menutup rapat semua rekahan dan lubang yang sejajar atau dekat dengan tanah.

Ini juga berlaku untuk pipa dan segala ruang yang bisa menjadi jalan masuk tikus. Di dalam rumah, pastikan tak ada tempat bagi mereka bersembunyi. Maka selalu jaga ruang bersih dan rapi.

Selalu simpat makanan dalam wadah antitikus. Kalau tikus sudah ada di dalam rumah, Corrigan menyarankan untuk memanggil petugas profesional.

“Kalau tiba-tiba Anda melihat tikus di rumah saat pandemi begini, mungkin Anda perlu seorang ahli untuk membantu menyingkirkannya”.(bbcindonesia)

Related Articles

Latest Articles