10.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Merasa Lesu Tanda Anda Terlalu Banyak Makan Lemak, Kok Bisa?

Jakarta, MISTAR.ID

Lemak merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, sebagaimana protein dan karbohidrat. Keberadaan lemak di dalam tubuh hanya akan mengganggu penampilan dan membahayakan kesehatan jika jumlahnya berlebihan.

Namun, lemak juga merupakan salah satu asupan penting dalam pola makan sehat. Hanya saja, asupan lemak yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif bagi tubuh, termasuk masalah bagi energi, pencernaan, dan tidur Anda.
Berikut tanda-tanda Anda makan terlalu banyak lemak.

  1. Merasa begah

Sebagaimana dilansir dari media, makanan berserat tinggi seperti brokoli dan kubis Brussel cenderung menjadi penyebab timbulnya gas dan kembung atau rasa begah. Menurut ahli diet yang juga penulis Read It Before You Eat It: Taking You from Label to Table, Bonnie Taub-Dix, makan terlalu banyak lemak juga dapat menyebabkan gejala yang sama.

Baca Juga:Kelebihan Lemak Bisa Menurunkan Kecerdasan Otak

Dikutip dari Mayo Clinic, lemak sulit dipecah oleh tubuh dan menyebabkan mereka berfermentasi lebih lama di perut. Akibatnya, sering kali bisa menyebabkan sendawa, kembung atau gas. Ketika makanan kaya lemak juga tinggi serat, hal itu bisa lebih membebani sistem pencernaan Anda, terutama bila Anda makan banyak.

Sebuah alpukat, misalnya, memiliki sekitar 14 gram serat, yang kira-kira setengah dari asupan harian Anda, menurut USDA. Itulah mengapa makan terlalu banyak alpukat dalam sekali waktu dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

2. Sebabkan diare

Menurut Harvard Health Publishing, jika Anda terlalu banyak mengonsumsi lemak, Anda mungkin langsung ingin buang air besar dan menyebabkan diare. Ketika makanan berlemak yang Anda makan tidak terserap dengan baik, usus besar Anda bisa menghasilkan cairan berlebih, menyebabkan diare.

Baca Juga:6 Latihan Sederhana untuk Menghilangkan Lemak di Lengan Anda

3. Merasa lesu

Meskipun tubuh Anda membakar lemak untuk energi, makan makanan tinggi lemak dapat membuat Anda merasa lesu atau lelah di siang hari. Makan makanan tinggi lemak dikaitkan dengan kelelahan, terlepas dari kesehatan dan kebiasaan gaya hidup seseorang secara keseluruhan, menurut studi Nutrient Februari 2016.

Setelah mengamati pola makan dan tingkat kelelahan 784 orang dewasa, peneliti menemukan mereka yang makan lebih banyak lemak memiliki tingkat kantuk di siang hari yang lebih tinggi.

4. Berat Badan Meningkat

“Meskipun diet tinggi lemak sering digunakan untuk menurunkan berat badan, Anda masih bisa menambah berat badan jika mengonsumsi secara berlebihan – dan itu yang sering terjadi,” kata Taub-Dix.

Baca Juga:Ingin Tau Resep Masakan Ayam Geprek Sambal Lemon? Simak Videonya

Ini tergantung pada kalori yang Anda konsumsi. Karbohidrat dan protein keduanya mengandung 4 kalori per gram, menurut Harvard Health Publishing. Lemak, bagaimanapun, lebih padat kalori, dengan 9 kalori per gram. Setiap kali Anda makan dengan kelebihan kalori (makan lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar), tubuh Anda akan bertambah berat. Tetapi mengingat lemak lebih tinggi kalori, mereka dapat lebih mudah mendorong ke dalam kelebihan kalori daripada protein atau karbohidrat.

5. Tidur Gelisah

Meskipun makan terlalu banyak lemak dapat menyebabkan Anda mengantuk atau lesu di siang hari, Anda juga mungkin mengalami kesulitan untuk tertidur. “Lemak adalah nutrisi yang membutuhkan waktu paling lama untuk hancur dalam sistem pencernaan Anda,” katanya. “Karena berada di sistem pencernaan lebih lama, itu dapat mempengaruhi istirahat Anda dan mengganggu tidur Anda,” katanya.

Saat Anda tidur, tubuh Anda secara alami memperlambat pencernaan, itulah sebabnya kebanyakan ahli menyarankan untuk tidak makan makanan berat sebelum tidur. Diet tinggi lemak bahkan dapat membuat Anda lebih sulit tidur, menurut sebuah studi kecil pada Januari 2016 di Journal of Clinical Sleep Medicine.

Setelah mengamati pola tidur 26 orang dewasa, peneliti menemukan bahwa mereka yang makan makanan rendah serat dan tinggi lemak jenuh bangun paling banyak sepanjang malam dan tidur nyenyak paling sedikit. (cnnindonesia/hm12)

Related Articles

Latest Articles