11.3 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Waspada! Ini Penyakit yang Mengintai Saat Cuaca Panas

MISTAR.ID

Sejumlah wilayah di Indonesia saat ini tengah dilanda cuaca panas, meskipun terkadang muncul hujan. Sejumlah penyakit biasanya mengintai Anda di cuaca panas. Anda perlu melakukan kewaspadaan untuk menjaga kesehatanmu tetap stabil.

Saat Anda mengalami sakit kepala, pusing, mual atau sejumlah gejala lainnya di tengah cuaca panas, maka bisa jadi Anda mengalami salah satu ‘penyakit cuaca panas’.

Penyakit cuaca panas merupakan kelompok masalah medis yang biasanya disebabkan oleh tingginya suhu udara. Masalah-masalah kesehatan ini terjadi saat tubuh tengah menyesuaikan diri dengan cuaca panas.

Baca juga:Jangan Minum Air Berlebih Saat Cuaca Panas

Mengutip laman Cleveland Clinic, ada beberapa risiko penyakit yang mengintai saat cuaca ekstrem. Di antaranya adalah biang keringat, kram panas, kelelahan akibat cuaca panas, hingga yang paling parah adalah heat stroke.

1. Biang keringat
Biang keringat merupakan iritasi pada kulit yang membuatnya memerah. Iritasi ini terjadi akibat suhu udara yang tinggi. Mengutip laman Mayo Clinic, biang keringat terjadi saat keringat terperangkap di kulit. Gejalanya berkisar dari lepuhan kecil hingga benjolan merah yang meradang. Beberapa orang mengalami gatal-gatal.

Biang keringat biasanya pulih saat suhu pada kulit mulai mendingin. Namun, beberapa kondisi yang parah memerlukan bantuan medis.

2. Heat cramps
Penyakit cuaca panas berikutnya adalah heat cramps. Kondisi ini merupakan kram atau kejang pada otot yang terjadi akibat cuaca panas. Kondisi ini bisa membuat otot seperti tersentak secara tiba-tiba.Kondisi ini biasanya terjadi pada bagian betis, paha, dan bahu.

Mengutip WebMD, hingga saat ini penyebab kram panas belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga kondisi ini disebabkan oleh masalah elektrolit dalam tubuh yang terjadi saat cuaca panas.

Meski akan terasa menyakitkan, namun umumnya kram akan pulih dengan sendirinya. Jangan lupa juga untuk memulihkan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Baca juga:Meningkat Pesat, 62 Titik Panas Terdeteksi di Sumut

3. Heat exhaustion
Heat exhaustion terjadi saat tubuh mengalami dehidrasi dan tidak mampu mengatur suhu internal tubuh. Biasanya, tubuh membuang kelebihan panas dengan mengeluarkan keringat. Namun, mengutip Medical News Today, saat dehidrasi, kekurangan air dan elektrolit akan mengurangi kemampuan tubuh untuk berkeringat.

Saat seseorang tak mampu mendinginkan diri dengan berkeringat, maka mereka akan mengalami heat exhaustion. Beberapa gejala heat exhaustion yang muncul di antaranya denyut nadi yang cepat, kelelahan, kram, mual, sakit kepala, pusing, pucat, tekanan darah rendah atau pusing saat berdiri, wajah memerah, hingga napas yang cepat.

4. Heat stroke
Heat stroke merupakan penyakit cuaca panas yang paling berat. Pada kondisi ini, tubuh tak mampu mengontrol suhu badan.

Mengutip laman P2PTM Kemenkes, saat heat stroke, suhu badan meningkat dengan cepat hingga mencapai 41 derajat Celcius dalam 10-15 menit. Tubuh juga tak akan lagi mengeluarkan keringat.

Heat stroke juga disebut dapat memperberat kondisi seseorang yang sedang sakit dan bisa menyebabkan kematian.(cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles