5.7 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Waspada! Anak Remaja yang Bangun Siang Berisiko Asma dan Penyakit Alergi Lain

MISTAR.ID
Sangat penting untuk memiliki siklus tidur yang baik setiap hari. Tetapi, tidur terlalu lama dapat merusak kesehatan, terutama di usia muda. Sama seperti orang akan khawatir tentang balita yang tidak bisa tidur nyenyak, kekhawatiran yang sama juga harus diperluas untuk kebiasaan tidur remaja.

Sementara itu, selalu diketahui bahwa tidur yang buruk membuat seseorang merasa pusing, penelitian baru sekarang menyatakan bahwa kualitas tidur yang buruk atau terganggu pada remaja berkontribusi pada peningkatan risiko asma.

Para orang tua, jangan biarkan anak remaja Anda begadang.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di University of Alberta, Kanada menemukan bahwa remaja yang begadang dan cenderung tidur sampai larut malam lebih rentan terkena alergi kronis, infeksi, dan masalah pernapasan seperti asma.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr Subhabrata Moitra dari departemen kedokteran paru. Percobaan melihat partisipasi 1684 remaja berusia 13-14 yang mengajukan serangkaian pertanyaan khusus yang berkaitan dengan kebiasaan tidur mereka, seperti apakah mereka orang yang bisa bangun pagi atau orang yang aktif di malam hari, waktu ketika mereka merasa paling lelah atau waktu biasa mereka bangun. Setelah itu, mereka juga ditanyai pertanyaan terkait kesehatan mereka, termasuk apakah mereka mengalami bersin, atau gejala alergi yang persisten.

Baca Juga:Agar Postur Tubuh Tetap Ideal Saat Kerja di Rumah, Ini Caranya

Mereka juga ditanyai tentang riwayat keluarga mereka tentang kondisi kesehatan kronis seperti merokok, dan faktor-faktor penyebab lainnya yang terkait dengan asma dan alergi. Analisis melihat hasil yang jelas.

Diamati bahwa, remaja yang tidur terlambat memiliki peluang tiga kali lebih tinggi untuk mengalami masalah seperti asma daripada mereka yang mencatat tidur yang lebih baik.

Sementara, para peneliti tidak membuat hubungan langsung antara tidur larut malam dan kesehatan pernapasan yang buruk, mereka mengatakan bahwa timbulnya alergi dan infeksi seperti asma dapat dikaitkan dengan gangguan hormonal terkait dengan tidur.

Sederhananya, melatonin, hormon tidur kita rusak setiap kali jika Anda tidur buruk, yang pada gilirannya dapat memicu sejumlah reaksi dalam tubuh, mulai dari masalah suasana hati, kelelahan, alergi atau bahkan kenaikan berat badan.

“Hasil kami menunjukkan ada hubungan antara waktu tidur yang tidak teratur, dan asma dan alergi pada remaja. Kita tidak dapat memastikan bahwa begadang menyebabkan asma, tetapi kita tahu bahwa hormon tidur melatonin sering tidak selaras pada orang yang tidur larut dan itu akan mempengaruhi respons alergi remaja, ” kata Dr Moitra, peneliti utama yang terlibat dalam penelitian ini.

Sleep apnea, gangguan tidur yang menyebabkan gangguan pernapasan juga terkait dengan asma malam hari pada anak-anak dan juga orang dewasa. Selain itu, sejumlah faktor seperti paparan alergen tertentu, cairan pendingin di ruangan (udara buruk), posisi tidur yang sulit dan masalah hormon yang ada dapat menambah risiko asma atau membuatnya lebih buruk di malam hari.

Baca Juga:Kapoldasu Bersepeda Menuju Mako Demi Menjaga Kebugaran dan Pantau Situasi

Sebuah studi sebelumnya yang dilakukan pada ribuan remaja, kebiasaan tidur juga membuat hubungan antara tidur larut dan peningkatan risiko depresi dan gangguan mood terkait lainnya.

Apa yang dapat Anda lakukan untuk menghindari hal tersebut?
7-8 jam tidur tanpa gangguan adalah sesuatu yang pantas diterima setiap remaja. Meskipun kadang-kadang begadang tidak apa-apa, tapi tidak boleh dijadikan kebiasaan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat memfasilitasi kebiasaan tidur yang lebih baik:

– Pastikan ventilasi dan sanitasi yang baik di kamar tempat Anda tidur (yaitu, membersihkan kasur, mencegah penumpukan debu, pengaturan suhu AC yang ideal).

– Pertahankan posisi tidur yang tepat; hindari berbaring terlalu banyak atau tidur dengan cara yang menghalangi gerakan di sekitar saluran udara dan saluran pernapasan.

– Pertimbangkan berinvestasi dengan pelembab udara atau pembersih udara, jika Anda secara teratur terpapar polutan.

– Disiplin tidur. Rutinitas tidur yang baik, ditambah dengan diet dan olahraga dapat mengurangi risiko masalah.

– Harus dikurangi waktu tidur siang juga, jika memungkinkan.

– Memanfaatkan alat bantu tidur alami, oil essense atau aromaterapi yang bisa membuat nyaman dan membantu tidur yang lelap.(timesofindia/ja/hm10)

Related Articles

Latest Articles