6.6 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Wabah Bubonic Muncul di Mongolia, 15 Orang Dikarantina 1 Meninggal

Mongolia, MISTAR.ID

Setelah di China baru lalu, wabah bubonic kini muncul di Mongolia. Seorang remaja berusia 15 tahun dilaporkan meninggal karena wabah itu. Kementerian Kesehatan wliayah itu, Selasa (14/7/20), mengatakan, korban merupakan salah satu dari segelintir kasus yang baru-baru ini muncul di negara itu dan juga di China.

Remaja laki-laki tersebut tinggal di provinsi terpencil Gobi-Altai. Dia diduga terserang bubonic setelah berburu dan memakan marmut.

“Kami mengkarantina 15 orang pertama yang melakukan kontak dengan korban dan 15 orang itu mendapatkan perawatan antibiotik,” kata Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Kesehatan Narangerel Dorj seperti dikutip dari AFP.

Baca Juga: Setelah Sumut, ASF Mewabah di Palembang, 878 Ternak Babi Mati

Menyusul kematian itu, lima kabupaten di provinsi ini juga dikarantina selama enam hari.

Dua pasien wabah bubonic lainnya terdapat di provinsi Khovd. Kedua pasien itu disebut bersaudara dan mengidap wabah bubonic setelah memakan daging marmut.

Sebanyak 146 orang yang melakukan kontak dengan kedua saudara itu telah dikarantina sementara waktu untuk mencegah penularan. Mereka juga diuji, tetapi tidak ada kasus lain ditemukan.

Baca Juga: Setelah Sumut, ASF Mewabah di Palembang, 878 Ternak Babi Mati

Seorang gembala di wilayah utara Mongolia Dalam juga terjangkit wabah. Hal tersebut mendorong pemerintah setempat melarang perburuan dan makan hewan yang bisa membawa wabah hingga akhir tahun.

Setidaknya satu orang meninggal akibat wabah setiap tahun di Mongolia meski pemerintah terus melakukan kampanye melarang makan marmut atau mendekati hewan itu.

Tetapi sebagian besar warga di pedesaan tumbuh dengan belajar berburu dan memakan marmut tanah yang besar. Mereka percaya bahwa memakan jeroan binatang baik untuk kesehatan.

Baca Juga: Kazakhstan Bantah China soal Wabah Lebih Mematikan dari Covid-19

Pasangan etnis Kazakh meninggal akibat wabah tahun lalu setelah makan ginjal marmut mentah.

Pihak berwenang China telah menutup sejumlah tempat wisata di bagian utara negara dekat perbatasan Mongolia setelah menemukan sejumlah kasus bubonic atau pes di daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Kemunculan wabah bubonic ini turut memicu negara tetangga China seperti Rusia ikut waspada dan mengimbau warganya yang tinggal di dekat perbatasan Negeri Tirai Bambu dan Mongolia untuk tidak berburu atau memakan daging marmut dan tikus.

Baca Juga: Wabah Bubonic Ditemukan di China

Dikutip CNN, wabah bubonic disebabkan oleh bakteri dan ditularkan melalui gigitan kutu dan hewan yang terinfeksi.

Wabah ini diketahui pernah menyebabkan pandemi paling mematikan dalam sejarah manusia yakni fenomena Black Death, di mana 50 juta orang di Eropa meninggal karena terjangkit bubonic sekitar abad pertengahan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan saat ini masih terus memantau perkembangan kemunculan wabah bubonic ini di China dan Mongolia.(CNN/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles