15.7 C
New York
Tuesday, April 23, 2024

Tiga Kebiasaan Harian ini Dapat Mengurangi Resiko Penyakit Ginjal Akut

MISTAR.ID
Sekitar 10 persen populasi dunia menderita sejenis penyakit ginjal kronis. Pada 2017, lebih dari 1,2 juta orang diperkirakan meninggal sebagai akibat langsung dari penyakit ginjal mereka, dan 1,4 juta lainnya dari komplikasi kardiovaskular yang disebabkan oleh penurunan fungsi ginjal.

Terlepas dari angka-angka yang mengkhawatirkan ini, tidak ada panduan berbasis bukti tentang perubahan gaya hidup apa yang dapat membantu mencegah penyakit ginjal terjadi.

Nasihat saat ini kepada pasien didasarkan pada bagaimana mencegah penyakit lain, seperti hipertensi dan penyakit kardiovaskular, yang dianggap sebagai penyebab utama kerusakan ginjal.

Baca Juga:Penemuan Baru Ungkap Koneksi Penyakit Ginjal Akut dan Covid-19

Para peneliti telah melakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis terhadap lebih dari 100 makalah penelitian yang diterbitkan untuk menyelidiki perubahan gaya hidup, mana yang dapat menurunkan risiko penyakit ginjal.

Studi tersebut melibatkan lebih dari 2,5 juta orang sehat dari 16 negara. Yang menarik bagi para peneliti adalah efek diet, olahraga, merokok dan alkohol pada risiko berkembangnya masalah ginjal.

“Kami menemukan bahwa gaya hidup memainkan peran besar dan mengidentifikasi sejumlah nasihat yang dapat disampaikan kepada orang sehat yang ingin mengurangi risiko terkena penyakit ginjal kronis,” kata Dr Jaimon Kelly, seorang peneliti postdoctoral di Griffith University.

Saran tersebut mencakup pola makan yang lebih kaya nabati, asupan kalium yang lebih tinggi, olahraga lebih banyak, konsumsi alkohol lebih sedikit, konsumsi garam lebih sedikit, dan berhenti merokok. Kepatuhan terhadap rekomendasi ini dapat mengurangi risiko penyakit ginjal kronis antara 14 dan 22 persen.

Baca Juga:JKN-KIS Tiodora Sihombing Warga Sidikalang Penderita Gagal Ginjal Kronis Telah Diaktifkan Pemkab Dairi

“Dengan tidak adanya studi intervensi acak di lapangan, studi ini adalah bukti terbaik yang kami miliki hingga saat ini tentang pilihan gaya hidup apa yang dapat membantu pencegahan primer penyakit ginjal,” kata Juan Jesus Carrero, profesor epidemiologi di Departemen Epidemiologi Medis dan Biostatistik, Karolinska Institutet.

“Hasilnya dapat digunakan dalam pengembangan rekomendasi kesehatan masyarakat dan dalam diskusi dengan pasien tentang cara menurunkan risiko penyakit ginjal.”

Para peneliti menekankan, bahwa saran tersebut berlaku untuk orang sehat yang berisiko mengalami masalah ginjal, dan bahwa orang yang sudah menderita penyakit ginjal harus mengikuti anjuran gaya hidup lain untuk menghindari tekanan yang tidak perlu pada ginjal mereka.(sciencedaily/ja/hm10)

Related Articles

Latest Articles