15.9 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Menyusui Dapat Menurunkan Resiko Diabetes Pada Wanita Pascapartum

MISTAR.ID

Sebuah tim peneliti Korea Selatan menemukan bahwa laktasi dapat menurunkan kejadian dan mengurangi risiko diabetes pascapartum para ibu. Para peneliti mengidentifikasi bahwa laktasi meningkatkan massa dan fungsi sel beta pankreas melalui produksi serotonin.

Tim menyatakan bahwa perbaikan berkelanjutan dalam sel beta pankreas, yang dapat bertahan selama bertahun-tahun bahkan setelah penghentian laktasi, meningkatkan kesehatan metabolik ibu selain memberikan manfaat kesehatan bagi bayi. Kehamilan memberikan beban metabolik yang besar pada wanita melalui penambahan berat badan dan peningkatan resistensi insulin.

Berbagai faktor lain, termasuk riwayat diabetes gestasional, usia ibu, dan obesitas, selanjutnya memengaruhi risiko wanita untuk berkembang menjadi diabetes setelah melahirkan, dan risiko diabetes pascapartum meningkat lebih banyak pada wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional dan/atau persalinan berulang.

Komplikasi terkait diabetes termasuk kerusakan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular seperti serangan jantung dan stroke, serta masalah pada saraf, mata, ginjal, dan banyak lagi.

Baca juga: Ini Tips Bagi Lansia Agar Sehat di Masa Pandemi Covid-19

Karena diabetes dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan metabolik ibu, maka pengelolaan faktor risiko metabolik ibu menjadi penting, terutama pada periode peripartum. Penelitian epidemiologi sebelumnya telah melaporkan bahwa laktasi mengurangi risiko diabetes pascapartum, tetapi mekanisme yang mendasari manfaat ini tetap sulit dipahami.

Studi dengan membandingkan tikus dan ibu manusia yang menyusui dengan ibu yang tidak, tim yang dipimpin oleh para peneliti dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) telah menemukan hubungan antara menyusui dan penurunan risiko diabetes.

Menyusui memicu pelepasan hormon serotonin. Tim menemukan bahwa serotonin meningkatkan jumlah dan kesehatan sel beta di pankreas, yang terlibat dalam produksi insulin. Hal ini pada saatnya akan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap perkembangan diabetes.

Studi yang diterbitkan dalam Science Translational Medicine pada 29 April menjelaskan biologi yang mendasari pengamatan ini pada efek menguntungkan laktasi.

Baca juga: INFODEMIK, Konspirasi dan Hoax Pandemi yang Telah Menewaskan Lebih dari 800 Orang

Profesor Hail Kim dari Sekolah Pascasarjana Ilmu dan Teknik Medis di KAIST memimpin dan bersama-sama melakukan penelitian tersebut bersama dengan para peneliti dari Rumah Sakit Bundang Universitas Nasional Seoul (SNUBH) dan Universitas Nasional
Chungnam (CNU) di Korea, dan Universitas Clifornia, San Francisco (UCSF) di AS.(Nature Index/ja/hm07)

Related Articles

Latest Articles