8.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Jerman Pakai Obat Covid-19 yang Dipakai Trump, Stok Dibeli 200 Ribu Dosis

Berlin, MISTAR.ID

Masih ingat ketika Donald Trump terpapar Covid-19? Dia memakai obat antibodi monokloral hingga dia sembuh. Ternyata obat itu membuat Jerman tertarik, dan akan menjadi negara Uni Eropa (UE) pertama pemakai pengobatan antibodi eksperimental yang pernah digunakan mantan Presiden Amerika Serikat itu. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Jens Spahn pada Minggu (24/1/21).

“Pemerintah telah membeli 200 ribu dosis seharga 400 juta euro,” kata Spahn seperti dikutip dari AFP, Minggu (24/1/21).

Dia menambahkan antibodi monokloral tersebut akan dikerahkan ke rumah sakit universitas di Jerman mulai pekan depan. Dia juga menyebut bahwa Jerman adalah negara pertama di UE yang menggunakannya dalam perang melawan pandemi corona.

Baca Juga: 35 Pasien Covid-19 Di Jerman Terinfeksi Mutasi Berbeda

Spahn tidak menyebutkan perusahaan apa yang akan memasok obat-obatan itu nantinya. Tapi, ia mengonfirmasi itu adalah obat yang sama dengan yang pernah digunakan Trump.

“Obat itu bekerja seperti vaksinasi pasif. Pemberian antibodi ini pada tahap awal dapat membantu pasien berisiko tinggi menghindari perkembangan yang lebih serius,” kata Spahn.

Saat terpapar covid-19 pada Oktober lalu, Trump mengatakan ia sempat menerima terapi antibodi yang dikembangkan oleh perusahaan AS Regeneron. Itu dikenal sebagai REGN-COV2. Terapi itu sebenarnya belum mendapatkan persetujuan.

Baca Juga: Kematian Covid-19 Di Jerman Lebih 40 Ribu Jiwa

Dilansir AFP, perusahaan AS Eli Lilly diketahui telah mengembangkan terapi serupa. Terapi itu adalah kombinasi atau “campuran” dari dua antibodi buatan laboratorium, yakni protein pelawan infeksi yang dikembangkan untuk mengikat bagian dari covid-19 yang virus itu gunakan untuk menyerang sel manusia.

Antibodi lalu menempel pada bagian berbeda dari protein lonjakan virus dengan merusak strukturnya.

Pengumuman itu muncul di tengah meningkatnya rasa frustrasi UE atas vaksinasi covid-19 yang lebih lambat dari perkiraan.

Kendati demikian, pemerintah Jerman berharap dapat memberikan semua penduduknya suntikan vaksin covid-19 pada akhir Agustus mendatang.(CNN/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles