9.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

China Mengatakan Flu Babi Bukan Hal Baru, Tidak Mudah Menginfeksi Manusia

Beijing, MISTAR.ID

Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China mengatakan, Sabtu (4/7/20), apa yang disebut “G4” suatu jenis virus flu babi bukanlah hal baru dan tidak mudah menginfeksi atau membuat sakit manusia dan hewan, menampik sebuah studi yang diterbitkan pada awal minggu ini.

Penelitian itu dilakukan tim ilmuwan Cina dan diterbitkan Jurnal AS Proceedings of National Academy of Sciences (PNAS), memperingatkan bahwa virus flu babi baru, bernama G4 telah menjadi lebih menular ke manusia dan bisa menjadi “pandemi” potensial virus”.

Namun, kementerian pertanian Cina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa studi tersebut telah ditafsirkan oleh media “dengan cara yang berlebihan dan tidak faktual”.

Baca Juga: Kim Jong Un Klaim Telah Hentikan Virus Corona di Korut

Sebuah analisis oleh kementerian menyimpulkan bahwa pengambilan sampel dari penelitian yang diterbitkan terlalu kecil untuk menjadi representatif, sementara artikel tersebut tidak memiliki cukup bukti untuk menunjukkan virus G4 telah menjadi dominan di antara babi.

Kementerian mengatakan mereka menarik kesimpulan setelah mengadakan seminar tentang dampak virus G4 pada industri babi dan kesehatan masyarakat. Peserta termasuk dokter hewan Cina dan ahli anti-virus, serta penulis utama studi PNAS.

Baca Juga: Peneliti di China Temukan Flu Babi Jenis Baru, Dapat Meluas Jadi Pandemi

Para peserta sepakat bahwa virus G4 bukanlah hal baru, kata pernyataan itu. Selain itu, tekanan semacam itu telah dipantau terus menerus oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lembaga terkait di Cina sejak 2011, kata pernyataan itu, mengutip seorang pejabat senior WHO.

Selain itu, para penulis studi yang diterbitkan sepakat bahwa virus G4 tidak secara efektif mereplikasi dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit, menurut pernyataan itu.

Pernyataan kementerian itu ditulis oleh Yang Hanchun, seorang ilmuwan penyakit virus babi di Universitas Pertanian Cina yang juga melayani peran ahli dalam komite anti-epidemi kementerian.(reuters/ja/hm02)

Related Articles

Latest Articles