5.7 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Cara Tingkatkan Imun Selama Berpuasa Saat Pandemi Corona

MISTAR.ID – Puasa Ramadhan tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi umat Islam di seluruh dunia. Pasalnya, sambil menjalankan ibadah puasa, umat Islam juga harus menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah tertular virus di tengah pandemi Covid-19.

Namun demikian, banyak yang bertanya apakah saat berpuasa tubuh bisa terjaga imunitasnya karena tidak bisa makan dan minum selama kurang lebih 12 jam. Merespons hal tersebut, Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), R. Dwi Budiningsari mengungkapkan, puasa bermanfaat pada sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

“Sejumlah penelitian menyebutkan berpuasa dapat meningkatkan imunitas. Sebaliknya, belum ada studi yang menyatakan berpuasa berisiko meningkatkan infeksi Covid-19,” ujarnya, baru-baru ini.

Dwi menjelaskan, aktivitas puasa selama 30 hari dapat membantu memperbaiki jaringan-jaringan sel rusak dan merangsang produksi sel darah putih. Hal inilah yang mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh semakin kuat dalam menangkal berbagai infeksi bakteri, virus, dan penyakit lainnya. Namun demikian, puasa dengan sekadar menahan lapar dan haus saja tidak cukup.

Untuk dapat memperoleh manfaat maksimal dari puasa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Konsumsi makanan sehat dan seimbang Dwi mengatakan, kualitas dan kuantitas asupan gizi selama puasa sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, setiap menu sahur dan berbuka sebaiknya mengandung nutrisi lengkap dengan gizi seimbang, seperti karbohidrat, protein, dan serat. Untuk jenis makanannya, pilihlah karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna tubuh sehingga kenyang lebih lama, seperti nasi merah, roti gandum, kentang, ubi jalar, dan kinoa. Perbanyak juga konsumsi sayur dan buah yang kaya serat.

Sebaliknya, hindari konsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti karbohidrat sederhana, makanan tinggi lemak, dan tinggi kandungan gula. Contohnya, nasi putih, sereal, kue kering, roti putih, dan madu.

Hindari juga makanan berkadar garam tinggi karena menimbulkan efek cepat haus dan dapat meningkatkan risiko darah tinggi. Misalnya, garam meja, daging dan ikan olahan, dan makanan kalengan. Konsumsi vitamin Mencukupi asupan vitamin juga penting agar daya tahan tubuh tetap kuat.

Adapun vitamin yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh, di antaranya vitamin C, D, dan E. Vitamin C merupakan vitamin yang berperan menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit. Beberapa sumber vitamin C, yakni jeruk, brokoli, lemon, tomat, dan bayam Vitamin D diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium pada tulang, menjaga kesehatan otot, dan meningkatkan sistem imun tubuh.

Khusus vitamin E bisa didapatkan dari sinar matahari, ikan salmon, susu, jamur, dan hati sapi. Sementara itu, Vitamin E diperlukan tubuh untuk meningkatkan sistem imun, sehingga dapat melawan serangan bakteri dan virus. Melansir ods.od.nih.gov, vitamin ini merupakan antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Vitamin E pun baik untuk kesehatan kulit karena membantu proses regenerasi sel kulit dari dalam. Terdapat dua jenis vitamin E dipasaran, yaitu vitamin E alami dan sintetik.

Tetap berolahraga
Memastikan tubuh tetap aktif bergerak dan berolahraga selama puasa merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga daya tahan tubuh. Sebab, olahraga dapat mengurangi risiko infeksi akibat virus.

Menurut dr Donny Kurniawan, waktu yang tepat untuk berolahraga ketika puasa adalah 60-90 menit sebelum berbuka puasa. Olahraga juga bisa dilakukan setelah berbuka puasa atau sesaat sebelum sahur.

“Hal yang perlu diingat sebelum berolahraga adalah intensitasnya. Mengingat kita dalam kondisi puasa, otomatis tubuh kita kekurangan energi, yang penting jangan berlebihan,” ucap Donny.

Istirahat cukup Idealnya waktu istirahat atau tidur malam yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh adalah 8 jam sehari. Namun, ketika puasa biasanya waktu tidur akan berkurang karena harus bangun sahur.

Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Pertama, tidur lebih awal. Misalnya, Anda biasa tidur pukul 10 malam, maka selama bulan Ramadhan usahakan tidur 1 jam lebih awal.

Pasalnya, jika tidak tidur tidur lebih awal, jam tidur selama Ramadhan bisa berkurang rata-rata 40 menit per hari. Cara selanjutnya, yakni menyempatkan tidur di siang hari.

Cukup luangkan waktu 20-30 menit tidur siang untuk memulihkan energi serta memenuhi jam tidur yang berkurang. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dan menerapkan physical distancing. Dengan begitu, Anda bisa menjaga tubuh tetap sehat selama berpuasa dan mengurangi risiko penyebaran virus corona.

Sumber : Kompas
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles