12.3 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Ahli Urologi Angkat Bicara Soal Kondisi Hispopadia Kelamin Aprilia Manganang

Jakarta, MISTAR.ID

Hingga Sabtu (13/3/21) ini, pemberitaan soal mantan atlet voli wanita Aprilia Manganang masih saja ramai dibicarakan. Topik garapan lebih pada mendalami bagaimana proses terjadinya perubahan kelamin dari wanita menjadi pria.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral Andika Perkasa menyebut Aprilia sebetulnya adalah seorang pria dengan kondisi hipospadia.

“Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua. Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ,” kata Jenderal Andika di Mabes AD, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/21) lalu.

Baca Juga: TNI Pastikan Mantan Atlet Voli Putri Aprilia Manganang Seorang Laki-laki

Ahli urologi dr Rachmat Budi Santoso, SpU, menjelaskan bahwa hispopadia merupakan kelainan bawaan lahir yaitu ketika terjadi kesalahan posisi lubang kencing pada penis. Pada kasus hipospadia berat, penis mungkin ‘tertutup’ sehingga pasien disangka berjenis kelamin perempuan.

“Itu sebenarnya lubang kencing laki-laki yang di ujung, dia bisa ada di leher, di batang, bisa di hubungan antara buah zakar dan pangkal penis. Jadi lubang kencingnya di situ,” jelas dr Santo pada detikcom beberapa waktu lalu.

Sampai saat ini tidak diketahui penyebab pasti hipospadia. Akan tetapi, diperkirakan kasus hipospadia bisa terjadi pada 1 di antara 1.250 kelahiran di dunia.

Baca Juga: Dua Jenderal Wanita Pimpin Komando Militer AS

Beberapa kasus hipospadia yang ringan tidak membutuhkan operasi. Namun, bila kondisinya berat sampai memengaruhi kualitas kehidupan, maka butuh prosedur operasi korektif (corrective surgery) untuk memperbaiki posisi bukaan urethra dan meluruskan bentuk penis.

dr Santo mengatakan hipospadia sebetulnya bisa terdeteksi sejak dini bila saja dilakukan pemeriksaan jenis kelamin bayi yang baru lahir dengan seksama.

“Sebenarnya kalau yang bantu persalinan ngerti, harusnya nggak sampai kecolongan. Mungkin kasusnya sudah hipospadia berat, buah zakarnya itu disangka laba kalau di perempuan, lalu glands (kelenjar) dikira klitoris. Sebenarnya bisa kelihatan, kalau persalinannya dicek dengan benar,” imbuhnya.

TNI AD diketahui telah membantu Aprilia Manganang yang memiliki kelainan hipospadia dengan corrective surgery sebanyak dua kali. Aprilia Manganang menjalani operasi tahap pertama dan masih dalam proses pemulihan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.(detikcom/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles