9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Heboh Soal Cuaca Dingin di Awal Tahun 2022, Begini Penjelasan BMKG

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Beredar pesan broadcast di media sosial bahwa cuaca dingin di Indonesia belakangan ini terjadi karena jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion. Dijelaskan bahwa saat berada di titik Aphelion, cuaca di bumi akan cenderung lebih dingin dibanding periode lainnya.

Informasi tersebut tersebar dengan sangat cepat dan cukup meresahkan masyarakat. Sebenarnya fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

Sementara itu, Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko lewat siaran pers yang diterima Mistar pada Selasa (4/1/22) pukul 09.00 WIB, menyampaikan, fenomena cuaca dingin di beberapa wilayah Indonesia tidak terkait dengan Aphelion.

Baca juga: Cuaca Tak Menentu, BPBD Simalungun Minta Masyarakat Waspada Bencana

“Alasannya, Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi. Hal itu termasuk pada periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (Perihelion). Adapun periode fenomena astronomis Aphelion puncaknya terjadi pada bulan Juli, sedangkan Perihelion adalah Januari,” ujar Urip Haryoko dalam siaran persnya.

Urip Haryoko kembali mengatakan, saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan. “Cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena Aphelion tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab bumi berada di jarak terjauh dari matahari,” ungkapnya.

Sementara itu, pada waktu yang sama, dijelaskan Urip Haryoko bahwa secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim penghujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022. Hal ini menyebabkan seolah Aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia.

“Cuaca dingin di Indonesia belakangan ini pada faktanya, penurunan suhu di masa pergantian tahun banyak disebabkan faktor di luar itu
(Aphelion),”pungkasnya. (hamzah/hm09)

Related Articles

Latest Articles